Heartburn atau sensasi terbakar di dada adalah gejala yang umum terjadi akibat refluks asam lambung. Ini adalah kondisi yang dapat mengganggu kenyamanan sehari-hari dan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian heartburn, tanda-tanda yang perlu diperhatikan, serta penyebab yang mungkin menyebabkannya.

Pengertian Heartburn

Heartburn, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut “sakit maag”, adalah sensasi terbakar atau panas yang terjadi di bagian tengah dada atau belakang tenggorokan. Sensasi ini dapat merambat ke leher dan tenggorokan bagian atas. Heartburn sering terjadi setelah makan atau pada malam hari saat berbaring, dan dapat menjadi gejala refluks asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).

Tanda-Tanda Heartburn

Beberapa tanda dan gejala yang sering terkait dengan heartburn meliputi:

  1. Sensasi Terbakar di Dada: Merupakan gejala utama heartburn, sensasi terbakar ini sering kali dirasakan di bagian tengah dada atau belakang tenggorokan.
  2. Mulut Pahit: Sensasi pahit atau asam di mulut yang muncul setelah makan.
  3. Nyeri Tenggorokan: Nyeri atau ketidaknyamanan di tenggorokan bagian atas.
  4. Regurgitasi: Munculnya rasa asam atau makanan kembali ke dalam mulut, terutama setelah makan.
  5. Sulit Menelan: Kesulitan menelan atau sensasi ada yang tersangkut di tenggorokan.
  6. Peningkatan Gejala Saat Berbaring: Gejala heartburn sering kali memburuk saat berbaring atau saat tidur.

Penyebab Heartburn

  1. Refluks Asam Lambung: Penyebab utama heartburn adalah refluks asam lambung, di mana cairan asam lambung kembali naik ke kerongkongan karena katup antara kerongkongan dan lambung yang tidak berfungsi dengan baik.
  2. Makanan dan Minuman Tertentu: Konsumsi makanan pedas, berlemak, asam, atau berkarbonasi dapat merangsang produksi asam lambung dan memperburuk gejala heartburn.
  3. Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan meningkatkan risiko refluks asam lambung.
  4. Merokok: Merokok dapat merelaksasi otot-otot pada bagian bawah kerongkongan, memperburuk refluks asam lambung.
  5. Pregnansi: Perubahan hormon selama kehamilan dan peningkatan tekanan pada perut dapat meningkatkan risiko heartburn pada ibu hamil.
  6. Pola Makan Tidak Sehat: Pola makan yang tidak teratur, makan terlalu cepat, atau makan terlalu banyak sekaligus juga dapat memicu heartburn.

Penanganan dan Pencegahan Heartburn

  1. Hindari Makanan Pemicu: Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu heartburn, seperti makanan pedas, berlemak, asam, atau berkafein.
  2. Makan dengan Porsi Kecil: Makan dalam porsi kecil dan hindari makan terlalu cepat dapat membantu mencegah terjadinya heartburn.
  3. Hindari Merokok dan Alkohol: Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi gejala heartburn.
  4. Tidur dengan Kepala Lebih Tinggi: Mengangkat kepala tempat tidur beberapa inci dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur.
  5. Jaga Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan yang sehat dan aktif secara fisik dapat membantu mengurangi risiko heartburn.
  6. Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala heartburn berlanjut atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang lebih lanjut.

Dalam kebanyakan kasus, heartburn dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan yang sesuai. Namun, jika gejala heartburn sering terjadi atau parah, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *