Thursday, 24 February 2022 / Published in Artikel Kesehatan Cegukan pada bayi merupakan hal yang wajar terjadi bagi bayi yang baru lahir hingga berusia satu tahun. Cegukan ditimbulkan karena adanya kejang otot pada diafragma dan biasa disebabkan karena proses menyusui. Cegukan yang terjadi pada bayi tidak perlu dikhawatirkan karena akan hilang dengan sendirinya. Namun, bagaimana jika cegukan tidak kunjung hilang? Simak cara mengatasi cegukan pada bayi pada artikel berikut!

Jika bayi mengalami cegukan akan lebih baik untuk memperlambat pemberian makan atau ASI.

Baca Juga: Cegukan Terus Menerus, Begini Cara Mengatasinya!

Kenapa Bayi Cegukan?

Kenapa bayi cegukan? Cegukan pada bayi sama halnya dengan cegukan pada orang dewasa. Cegukan disebabkan oleh adanya kejang otot diafragma yang kecil pada bayi. Meskipun tidak tahu pasti mengapa seorang bayi cegukan, tetapi ada beberapa hal yang memicu timbulnya cegukan, seperti kelebihan makan atau ASI, meminum ASI terlalu cepat, menyedot terlalu banyak udara hingga terjadinya perubahan temperatur dalam perut. Cegukan pada bayi yang baru lahir sangat umum terjadi bahkan hingga bayi berusia satu tahun. Selama bayi masih dalam fase menyusui, maka lebih mudah bagi seorang bayi untuk mengalami cegukan. Jadi, tidak perlu panik atau khawatir jika bayi Anda mengalami cegukan.

Baca Juga: Cara Menidurkan Bayi

Apa Penyebab Cegukan?

Apa penyebab cegukan pada bayi? Cegukan banyak disebabkan karena makan berlebihan, makan dengan cepat atau menelan terlalu banyak udara. Dalam kasus cegukan pada bayi ini, makanan mereka masih berupa ASI. Seorang bayi yang terlalu banyak minum ASI atau menyedot terlalu cepat akan lebih mudah untuk mengalami cegukan. Maka dari itu, ada baiknya untuk memberi ASI secukupnya dan istirahatkan bayi ketika sudah mulai cegukan. Berdasarkan WebMD, cegukan pada bayi merupakan salah satu kebiasaan yang dikembangkan oleh anak. Cegukan memiliki manfaat bagi bayi untuk membantu perkembangan pada otak dan pernapasan. Jika seorang anak atau bayi banyak mengalami cegukan, itu tandanya mereka mengalami perkembangan yang baik.

Baca Juga: 10 Fakta Tentang Bayi yang tidak Anda Ketahui

Kenapa Cegukan Terus?

Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di pikiran Anda tidak? Kenapa cegukan terus? Cegukan terus menerus pada bayi disebabkan karena makan (susu formula, ASI, atau makanan lainnya) terlalu banyak dan cepat. Kondisi ini merupakan hal yang wajar, justru menandakan bahwa bayi mengalami perkembangan yang baik. Bayi dapat mengalami cegukan beberapa kali dalam sehari. Setiap cegukan pada bayi normalnya berlangsung selama 10 menit atau lebih. Ketika cegukan, orang tua perlu memerhatikan tingkah laku bayi. Jika bayi masih terlihat bahagia dan tidak tampak terusik, maka cegukan tidak perlu dikhawatirkan. Pada umumnya, cegukan dapat mereda dan hilang dengan sendirinya.

Cegukan terus menerus yang tidak kunjung hilang juga dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan lain, misalnya Gastroesophageal Reflux/GER . Ketika bayi menderita GER, maka akan muncul ketidaknyamanan saat bayi mengonsumsi makanan atau jus kecut. Bayi akan merasakan rasa panas dan tidak nyaman pada esofagusnya dan hal ini juga dapat menyebabkan munculnya cegukan. Tetapi, masalah GER ini tidak umum dan jarang terjadi pada bayi. Maka ada baiknya jika cegukan terus berlanjut dan membuat bayi merasa terusik atau tertekan, segeralah hubungi dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.

Ketika cegukan sendawakan bayi dengan menopangnya dan menepuk punggungnya lembut.

Baca Juga: Campak pada Bayi

Bayi Cegukan Bolehkah Disusui?

Lantas, bila bayi cegukan bolehkah disusui? Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu penyebab timbulnya cegukan akibat meminum ASI secara berlebihan atau terlalu cepat. Ketika bayi cegukan, ada baiknya untuk menunda atau mengurangi intensitas pemberian ASI. Hal ini dilakukan untuk membantu bayi mengurangi atau menghilangkan cegukan. Jika menyusui dilanjutkan, maka dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan semakin memperparah cegukan. Maka dari itu, akan lebih baik jika proses menyusui dihentikan untuk sementara sampai bayi merasa lebih baik atau cegukan menghilang.

Baca Juga: Perawatan Berat Badan Bayi Rendah

Cara Menyembuhkan Cegukan Pada Bayi

Lantas, bagaimana cara mengatasi cegukan pada bayi? Mengatasi cegukan pada bayi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode ini dilakukan untuk menghentikan cegukan lebih cepat. Inilah beberapa metode yang dapat dicoba meliputi:

1. Sendawakan bayi ketika sedang menyusui. Kemungkinan bayi mulai cegukan saat sang bayi disusui. Ketika meminum ASI, bayi akan mendapatkan kelebihan gas dalam perut dan hal ini mampu mengiritasi perut jika tidak dihentikan. Menopangnya dengan tegak dan menepuk punggungnya lembut dapat membantu bayi untuk bersendawa.
2. Perlambat pemberian makan atau ASI. Jika bayi mulai cegukan saat menyusui, maka akan lebih baik untuk memperlambat pemberian makan atau ASI. Hal ini dapat membantu menurunkan kemungkinan bayi mengalami cegukan.
3. Berilah makan hanya saat bayi sedang tenang. Cobalah untuk memberi makan bayi sebelum sang bayi merasa lapar dan mulai menangis. Jika bayi merasa kesal saat disusui, baik dengan ASI atau susu formula dapat membuat bayi susah mencerna sehingga menimbulkan iritasi pada kerongkongan mereka.
4. Pegang bayi dalam posisi tegak setelah menyusui. Posisi tegak pada bayi dapat membantu pencernaan bayi berjalan dengan lancar.
5. Pastikan posisi botol dot dengan mulut bayi sudah benar. Ketika memberikan susu dengan botol, kurangi adanya udara di dalam dot botol susu yang diberikan. Udara ekstra dalam dot botol dapat memicu timbulnya cegukan.

Cegukan pada bayi akan hilang dalam kurun waktu kurang lebih 10 menit. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi cegukan, seperti membantu bayi bersendawa, memperlambat pemberian susu formula atau ASI, hingga mendudukkan bayi ketika sedang disusui. Jika cegukan tidak kunjung membaik, maka memeriksakan ke dokter adalah jalan atau pilihan terbaik. Jangan biarkan cegukan terjadi secara berkepanjangan karena akan menimbulkan berbagai iritasi saluran pencernaan pada bayi.

Telah direview oleh dr. Febriani K. H.

Source: