Gerhana matahari di sejumlah negara. ©Kena Betancur/AFP Merdeka.com – Gerhana merupakan salah satu fenomena astronomi yang kerap kali dinanti-nantikan oleh masyarakat. Gerhana terjadi saat sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan benda angkasa lain. Sebenarnya terdapat dua jenis gerhana yang terjadi di bumi yakni gerhana matahari dan gerhana bulan.

Gerhana matahari terjadi karena bulan berada di antara matahari dan bumi. Fenomena ini terjadi saat kerucut bayangan bulan memotong permukaan bumi dan bisa diamati oleh siapa pun di dalam zona bayangan ini.

Berbeda dengan gerhana matahari, gerhana bulan terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan. Fenomena ini juga dapat dilihat oleh setiap orang di bumi yang berada di bawah bulan ketika berada di atas cakrawala.

Diketahui, tepat hari ini, 25 Oktober 2022 akan terjadi gerhana matahari sebagian. Fenomena bulan melintas di depan matahari ini merupakan gerhana matahari terakhir tahun 2022.

Sayang, gerhana matahari ini hanya dapat dilihat di sebagian wilayah seperti Asia, Afrika dan Eropa. Gerhana matahari ini tidak bisa dilihat dari Indonesia karena tidak dilalui oleh bayangan penumbra bulan.

Meski begitu, tidak ada salahnya bagi masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gerhana matahari. Lantas bagaimana pengertian gerhana matahari beserta jenis dan pengaruhnya?

Melansir dari berbagai sumber, Selasa (25/10), simak ulasan informasinya berikut ini.

Melansir dari laman resmi Lapan, gerhana matahari merupakan peristiwa alam yang terjadi akibat dari bayang-bayang bulan mengenai bumi. Di mana cahaya matahari yang menuju bumi pada siang hari terhalang oleh bulan.

Mengingat diameter bulan lebih kecil dari diameter bumi, gerhana matahari pun hanya akan terjadi pada sebagian kecil permukaan bumi. Lama terjadinya gerhana matahari pun hanya berlangsung selama sekitar 7 menit.

Meski bulan berukuran lebih kecil, bulan mampu menghalangi cahaya matahari. Hal ini lantaran bulan lebih dekat dari bumi yakni dengan jarak rata-rata 384.400 kilometer. Sementara jarak matahari ke bumi rata-rata 149.680.000 kilometer.

Dikutip dari buku Geografi 1 kelas X yang ditulis oleh Hartono (2007) terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, bumi dan bulan adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri.

Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan oleh bumi ataupun bulan, bumi tidak akan terlihat dari bulan. Begitu pun sebaliknya, bulan tidak akan terlihat dari bumi jika tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan.

Apabila dalam peredarannya bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan matahari, hal itu akan berpotensi terjadi peristiwa gerhana matahari atau bulan.

Pengaruh Gerhana Matahari
Proses terjadinya gerhana matahari bermula dari jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi. Fenomena ini terjadi akibat terhalangnya cahaya matahari menuju bumi oleh bulan.

Melansir dari nasa.gov, terkadang ketika bulan mengorbit bumi, bulan bergerak di antara matahari dan bumi. Ketika ini terjadi, bulan menghalangi cahaya matahari mencapai bumi. Hal ini menjadi penyebab gerhana matahari terjadi. Selama gerhana matahari, bulan melemparkan bayangan ke bumi.

Fenomena alam gerhana matahari ini ternyata memiliki pengaruh kepada makhluk hidup. Bukan hanya manusia saja, namun juga hewan dan tumbuhan sekalipun.

Jenis Gerhana Matahari
1. Gerhana Matahari Total

Jenis gerhana matahari yang pertama adalah gerhana matahari total. Gerhana matahari total terlihat dari area kecil di bumi. Orang-orang yang melihat gerhana total ini berada di tengah bayangan bulan ketika menyentuh bumi. Langit menjadi sangat gelap, seperti malam.

Untuk terjadinya gerhana total, matahari, bulan dan bumi harus berada dalam satu garis lurus.

2. Gerhana Matahari Sebagian

Jenis gerhana matahari yang kedua adalah gerhana matahari sebagian. Penyebab gerhana matahari sebagian yaitu karena posisi matahari, bulan dan bumi tidak sejajar.

Fenomena ini membuat matahari tampak memiliki bayangan gelap di sebagian kecil permukaannya.

3. Gerhana Matahari Annular (an-y?-l?r)
Jenis gerhana matahari yang ketiga adalah gerhana matahari annular atau gerhana cincin. Gerhana cincin terjadi ketika bulan berada di titik terjauh dari bumi.

Karena bulan lebih jauh, maka bulan tampak lebih kecil. Hal itu tidak bisa menghalangi seluruh pandangan matahari. Bulan di depan matahari tampak seperti piringan gelap di atas piringan terang yang lebih besar. Ini menciptakan apa yang tampak seperti cincin di sekitar Bulan.

4. Gerhana Matahari Hibrida

Jenis gerhana matahari yang terakhir adalah gerhana matahari hibrida. Gerhana hibrida berasal dari gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian. Di sebagian wilayah di bumi, gerhana ini akan muncul dan terlihat sebagai gerhana matahari total.

Namun, di sebagian wilayah lainnya gerhana matahari ini akan terlihat sebagai gerhana matahari sebagian. Akan tetapi, fenomena gerhana matahari hibrida ini bisa dikatakan jarang terjadi.

[tan]