Menangis adalah respons alami tubuh yang dapat dirasakan oleh setiap orang saat sedang dilanda kesedihan, seperti ditinggal kekasih tercinta, kematian orang terdekat, atau hal sepele seperti menonton film yang sedih. Namun, sebagian orang bisa merasa sakit kepala setelah menangis.

Untuk mengetahui berbagai alasan kenapa setelah menangis kepala pusing, berikut adalah penjelasan yang bisa Anda simak.

Penyebab sakit kepala setelah menangis
Dilansir dari Medical News Today, para ahli hingga saat ini belum mengetahui penyebab pusing setelah menangis.

Ada yang berpendapat bahwa perasaan intens yang Anda rasakan saat sedang menangis dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala.

Perasaan ini dapat berupa stres dan gangguan kecemasan. Keduanya dapat memicu proses pada otak yang akhirnya menyebabkan rasa sakit kepala atau pusing.

Selain itu, menangis bisa menyebabkan tubuh melepas hormon kortisol atau hormon stres. Hormon ini akan merangsang neurotransmitter di dalam otak sehingga menimbulkan sejumlah gejala fisik, seperti hidung meler hingga sakit kepala.

Meski begitu, perlu diingat juga bahwa tidak semua tangisan dapat menyebabkan sakit kepala. Menurut sebuah riset yang dirilis dalam Headache The Journal of Head and Face Pain, air mata yang keluar saat Anda memotong bawang atau tangisan bahagia tidak akan menyebabkan sakit kepala. Hanya tangisan kesedihan saja yang bisa menyebabkannya.

Jenis sakit kepala setelah menangis
Ada beberapa jenis sakit kepala setelah menangis yang dapat muncul, di antaranya:

1. Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang atau tension headache adalah jenis sakit kepala yang paling umum dirasakan setelah menangis. Sakit kepala ini umumnya tidak menyebabkan gejala lain

Sakit kepala tegang terjadi saat otot-otot di bagian kepala menegang. Tidak hanya pusing, sakit kepala tegang juga bisa menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di bagian leher serta bahu.

2. Sakit kepala sinus
Sakit kepala sinus berpotensi menyebabkan pusing setelah menangis. Sebab, mata, hidung, telinga dan tenggorokan terhubung satu sama lain. Jadi, air mata yang keluar bisa masuk ke dalam sinus.

Tidak hanya itu, menangis dapat memicu hidung meler dan ingusan karena air mata yang keluar dapat masuk ke dalam saluran hidung.

Jika air mata dan lendir menumpuk, keduanya dapat menyebabkan tekanan berlebih hingga memicu sakit kepala sinus.

Selain sakit kepala, berikut adalah sejumlah gejala lain yang bisa muncul.

* Postnasal drip (masuknya lendir dari hidung ke dalam tenggorokan)
* Hidung tersumbat
* Rasa nyeri di bagian hidung, rahang, pipi, dan dahi
* Sakit tenggorokan
* Batuk
* Keluar air dari hidung.

3. Sakit kepala migrain
Jenis sakit kepala setelah menangis selanjutnya adalah migrain alias sakit kepala sebelah. Jika ini kasusnya, penderitanya juga bisa mengalami mual-mual, muntah, hingga sensitif terhadap cahaya dan suara.

Perasaan stres yang muncul akibat menangis dapat menyebabkan sakit kepala migrain pada orang yang rentan terhadapnya.

Cara meredakan sakit kepala setelah menangis
Berikut adalah beberapa cara meredakan sakit kepala setelah menangis yang dapat Anda lakukan di rumah.

* Beristirahat dan menenangkan diri di dalam ruangan yang gelap dan sunyi dengan mata tertutup.
* Meletakkan kompres dingin atau hangat di bagian leher, mata, atau dahi.
* Membeli obat pereda rasa nyeri di apotek, seperti aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen.
* Memijat bagian leher dan bahu untuk meredakan ketegangannya.

Selain itu, Anda bisa datang ke dokter untuk meminta resep obat-obatan sakit kepala. Apabila Anda mengalami sakit kepala tegang, sakit kepala sinus, atau migrain yang kronis, segera periksakan diri ke dokter.

Kapan harus ke dokter?
Sebagian besar kasus sakit kepala setelah menangis sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Dengan perawatan di rumah dan beristirahat, sakit kepala bisa hilang dalam hitungan jam.

Meski begitu, jika Anda sering mengalami sakit kepala tegang, migrain, atau sakit kepala sinus setelah menangis, sudah sepatutnya Anda datang ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Bisa jadi ada kondisi medis lain yang menyebabkannya.

Sakit kepala setelah menangis dapat terjadi pada siapa saja dan tidak perlu dikhawatirkan. Dengan beristirahat, rasa pusingnya dapat hilang dengan sendirinya.

Namun, jika sakit kepala terus datang, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.