Kapanlagi Plus – Sesuai dengan ajaran islam seperti pada umumnya, diwajibkan kepada wanita muslim untuk bersuci atau membersihkan diri dengan melakukan mandi wajib setelah haid. Karena, wanita muslim yang sedang haid biasanya dianggap belum suci sehingga tidak boleh melakukan salat, puasa, dan membaca Alqur’an. Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa Haram hukumnya jika tata melakukan ketiga aktivitas tersebut saat haid.

Pantangan membaca Al-qur’an ada dalam Al-Qur’an surat Al-Waqi’ah ayat 78 dan 79:
“pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh). Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”. Di lansir dari Tafsirq.

Menurut istilah, “Haid” atau “Haidl” dari bahasa arab artinya mengalir. Sedangkan kita pada umumnya menstruasi pada wanita adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim disebabkan oleh luruhnya lapisan dinding rahim berupa pembuluh darah. Proses haid sendiri berlangsung bebeda-beda antara wanita satu dengan lainnya, namun pada umumnya berlangsung kurang lebih selama satu minggu.
Adapun pantangan-pantangan lainnya yang tidak boleh dilakukan oleh wanita muslim pada saat haid diantaranya tidak berhubungan badan dengan suami, memasuki masjid, serta melakukan tawaf saat haji. Akan tetapi ada satu hal yang masih boleh dilakukan meski ketika sedang haid yaitu ibadah bershalawat dan memuji asma Allah Swt dan membaca atau menghafal kitab hadits.

Banyak wanita muslim yang mengira bahwa mandi wajib atau mandi besar yang dilakukan setelah haid adalah membersihkan tubuh dari ujung rambut hingga kaki atau keramas, membersihkan seluruh anggota badan termasuk kemaluan. Namun, mandi wajib yang benar dilakukan adalah sesuai dengan ajaran nabi yaitu dilakukan dari luar dan dalam yang diawali dengan membaca niat dan sebagainya. Seperti berikut adalah tata cara mandi wajib sesuai dengan kaidah menurut ajaran Nabi Muhammad SAW.

1. Membaca Niat
Ilustrasi wanita berdo’a (credit: Shutterstock)

Berikut adalah bacaan niat mandi wajib setelah haid:

Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidi fardlon lillahi ta’ala

Yang artinya,
“Aku niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar dari haid fardhu karena Allah Ta’ala” dilansir dari niatpuasa.com.

2. Membasuh kemaluan dengan wewangian
Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW sebagaimana Beliau ajarkan kepada wanita Anshor tentang tata cara mandi wajib yang harus dilakukan setelah membaca niat adalah mengambil kapas dengan diberi minyak wangi tanpa alkohol lalu membersihkan kemaluan dengan kapas tersebut. Pembersihan dilakukan dengan tangan kiri. Gunanya adalah untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Wewangian yang dimaksud pada era sekarang adalah sabun (khusus kemaluan) supaya lebih aman dan tidak berbahaya.

3. Membersihkan kedua telapak tangan tiga kali secara bergantian
Setelah membersihkan kemaluan, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah membasuh tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian selama tiga kali dengan air bersih. Pada tahap ini dilakukan seperti cara berwudhu. Caranya adalah dengan menggosok-gosok kan telapak tangan kiri dan kanan dengan sabun secara bergantian.

4. Mencuci Rambut
Kemudian, setelah membasuh kedua telapak tangan mulailah mandi seperti yang dilakukan setiap harinya. Namun, awali dengan membersihkan rambut atau keramas menggunakan shampo. Adab ketika membasuh kepala dan rambut pun berbeda-beda, supaya aman ketika menyiram air ke ujung kepala hendaknya lakukan sebanyak tiga kali.

5. Membersihkan badan secara menyeluruh
Seperti yang dilakukan saat mandi pada umumnya yaitu membersihkan seluruh anggota badan. Namun pada tata cara mandi wajib setelah haid kita harus benar-benar memastikan bahwa seluruh anggota badan tanpa terkecuali terkena air mengalir, termasuk juga bagian yang tersembunyi dan lipatan-lipatan seperti di belakang telinga, ketiak, punggung, sela-sela jari tangan dan kaki, lipatan antara lutut dan paha, dan sebagainya. Lakukanlah dengan membersihkan tubuh sebelah kanan kemudian sebelah kiri.

6. Selesai
Nah, itulah tata cara mandi wajib yang harus dilakukan oleh wanita muslim setelah haid. Selain wajib, beberapa hal yang dilakukan di dalam tata cara mandi wajib di atas adalah berdasarkan dengan kaidah islam yang benar dan juga berdasar pada ajaran Nabi Muhammad SAW sejak dahulu. Sekian, semoga bermanfaat.

Penulis: Eva Nur Fauziyah