Cara mengatasi sembelit pada anak ini bisa Anda lakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

* Ajari anak untuk menyampaikan keinginan untuk buang air dengan bahasa yang mudah.
* Ajari si kecil untuk membuka celananya sendiri.
* Siapkan perlengkapan, seperti dudukan toilet khusus untuk potty training, tisu, dan lain-lain.
* Buat jadwal si kecil buang air, misalnya di pagi hari setelah bangun tidur atau setelah makan.

Mengajari cara mengatasi sembelit pada anak ini kadang tidak mudah. Malahan bisa juga membuatnya stres, dan akhirnya memperparah sembelit. Jika Anda kesulitan, konsultasikan pada dokter maupun psikolog anak untuk membantu Anda.

Pilihan obat yang aman untuk mengatasi sembelit pada anak

Jika cara di atas tidak juga manjur mengatasi sembelit pada anak, bawalah si kecil ke dokter. Jangan biarkan kondisi ini karena gejalanya bisa memburuk, bahkan semakin berisiko menimbulkan komplikasi.

Dokter kemungkinan besar akan meresepkan obat sembelit untuk anak. Ini merupakan cara tepat meredakan sembelit pada anak yang tidak meresepons perawatan di rumah.

Obat sembelit yang biasanya diresepkan dokter untuk meredakan sembelit adalah obat pelunak feses atau stimulan. Obat pelunak feses bekerja dengan menarik air lebih banyak ke usus sehingga feses yang tadinya mengering jadi lebih lunak.

Sementara obat stimulan bekerja dengan merangsang usus agar bergerak lebih cepat sehingga feses yang menyumbat dapat terdorong ke anus.

Lebih jelasnya, obat yang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi sembelit pada anak, meliputi:

Docusate (Coloxyl)
Docusate termasuk golongan obat pelunak feses. Itu sebabnya, selama perawatan si kecil harus minum banyak air karena tubuh membutuhkan lebih banyak air untuk melembutkan feses yang kering.

Meskipun jarang, obat ini tetap bisa menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan kram pada perut.

Sennoside B (Senokot)
Obat yang termasuk golongan obat stimulan ini terbuat dari tanaman senna. Anak di bawah usia 6 tahun tidak dibolehkan minum obat sennoside B ini, kecuali jika dokter memberikan lampu hijau.

Efek samping yang mungkin terjadi pada anak meliputi diare dan perut mulas atau kram. Urine si kecil juga akan berwarna merah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena warnanya akan kembali normal setelah penggunaan obat dihentikan.

Lactulose (Laevolac)
Sama seperti docusate, lactulose termasuk golongan obat pelunak feses. Menurut National Health Service, obat ini tidak boleh diberikan anak di bawah usia 14 tahun, kecuali jika dokter meresepkannya.

Obat sembelit untuk anak ini tersedia dalam bentuk sirup yang rasanya manis. Efek samping dari obat ini adalah terus buang-buang air alias mencret.

Setiap anak memberikan respons yang berbeda-beda setelah dilakukan perawatan. Ini bisa dipengaruhi oleh keparahan kondisi dan penyebabnya.

Oleh karena itu, bantuan dokter kadang diperlukan untuk mengatasi sembelit yang dirasakan anak. Selama perawatan ikuti aturan dan petunjuk dokter, terutama dalam menggunakan obat sembelit untuk anak.